Gotong Royong Pembuatan Seketeng di RT 05 RW 11 Kelurahan Medono

“MENGAIT PASAH PROFESIONAL PULIH EKONOMI”
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan menurunnya perekonomian dan aktivitas di berbagai sektor dan wilayah di Indonesia. Walaupun economi shock yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 berangsur mereda seiring stabilnya pasar keuangan domestik dan menggeliatnya beberapa sektor perekonomian. Pada tahun 2022 tuntutan untuk memulai kembali berbagai aktivitas sosial dan ekonomi semakin menguat ditandai dengan dilonggarkannya pembatasan sosial di banyak daerah. New normal juga merupakan sebuah kesempatan untuk melakukan penguatan ekonomi asalkan diiringi penyusunan prioritas yang transparan serta koordinasi dan sinkronisasi kebijakan khususnya Pemerintah Kota Pekalongan.
Pemerintah Kota Pekalongan mencanangkan “Pekalongan Rahat” ini diharapkan dapat membangkitkan semangat gotong royong dan semangat nasionalisme dengan menyelaraskan nilai-nilai lokal Kota Pekalongan dan kegotongroyongan serta inspiratif untuk warga “Medono Kreatif”. Ilustrasi tersebut digambarkan oleh keluarga Bang Khaerudin dengan Mbok Siti RT 05 RW 11 Kelurahan Medono, yang berupaya mencukupi kebutuhan sehari-hari sebagai “Tukang Pasah” yang mengerjakan kerajinan meubelar. Dampak covid 19 sangat dirasakan oleh mereka yang kategori keluarga tidak mampu, namun dengan ketrampilan yang dimiliki tidak putus asah. Hasil pendapatannya hanya bisa mencukupi untuk kebutuhan minimal keluarga mereka. Bahan-bahan kayu dengan keterbatasan yang ada Bang Khaerudin juga memanfaatkan sisa-sisa kayu yang tidak dipakai untuk pembuatan meubelar, digunakan untuk pembuatan perabot rumah tangga maupun aneka kerajinan rumah tangga. Produksi yang dihasilkan oleh Bang Khaerudin dipasarkan sekitar wilayah Kota Pekalongan juga luar daerah karena hasil pekerjaannya dalam keahlian memasah sangat bagus atau professional walaupun dengan menggunakan alat pasah sederhana (manual).
Tidak kalah penting Mbok Siti isteri Bang Khaerudin setia mendampingi pekerjaan suaminya. Mbok Siti bekerja bertani dengan hasil padi dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bang Khaerudin. Mbok Siti menumbuk padi dengan alat sederhana yang mana berasnya digunakan kebutuhan makan sehari-hari keluarganya. Mereka bertekad semangat bangkit, bersinargi untuk memulihkan ekonomi mereka agar bangkit kembali.
Harapannya masyarakat Kota Pekalongan seperti yang dicerminkan oleh keluarga Bang Khaerudin, mudah-mudahan Pekalongan Rahat dapat mencapai harapan pemerintah yaitu yang telah
 mengeluarkan logo 17 Agustus 2022. Makna dari Pedoman Identitas Visual 77 Tahun Kemerdekaan Indonesia melambangkan rasa optimistis dari bangsa yang dinamis, bersinergi, tegas, serta lugas. Semangat bangkit, bersinergi, harapan baik, pulih bersama, kuat, persatuan bangsa, dan percepatan sesuai tema besar perayaan tahun ini. Slogan tersebut adalah Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat.